Rabu, 23 April 2014

Inilah Mukjizat Alquran Tentang Pertemuan Dua Lautan (2 End)

Salam Timura!!
Nah sob, di bagian 2 ini adalah endingnya. Seru abiisss. Sobat timura mesti baca sampai selesai tentang misteri dua air yang berbeda rasa tapi tak menyatu ini. Bikin gregetan banget sob!!
Di bagian 2 ini, Timura bakalan ngasih tau kenapa kok nggak airnya nggak bercampur, teruus di sini timura juga bakalan ngasih sedikit bocoran informasi tentang Cenote Angelita. Pada penasarankan, siapa sih Cenote Angelita itu?? Dari namanya sih kayaknya cantik banget :3
Sudah-sudah, langsung baca misterinya
#Timura_MarineScienceUB


Ada beberapa fakta yang menyatakan bahwa di permukaan bumi terdapat pertemuan air asin dan air tawar yang bertemu namun seakan-akan ada sekat yang memisahkan, sehingga keduanya tidak pernah menyatu. Fakta tersebut diantaranya: pertemuan dua lautan di Selat Gibraltar (antara neagra Maroko dan Spanyol), pertemuan dua sungai yang bermuara di bagian selatan dekat Cape Town, Afrika Selatan, pertemuan dua aliran sungai di Manaus Amazon, dan sungai bawah laut Cenote Angelita atau Goa Bidadari Kecil di Meksiko.

            Menurut logika, apabila dua lautan atau aliran sungai yang satu asin dan yang lain tawar bertemu, keduanya akan bercampur untuk mencapai keseimbangan. Namun ada kekuasaan Allah yang mana manusia tidak memiliki pengetahuan tentang itu, sesuai dengan pernyataan Allah dalam Al-Quran, “ Tidak Aku berikan ilmu kepada manusia kecuali hanya sedikit”.

            Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, peristiwa ini dapat dijelaskan dengan modern science. Menurut modern science, sifat dua lautan ketika betemu tidak bisa bercampur satu sama lain. Hal ini telah dikemukakan oleh ahli kelautan baru-baru ini. Peristiwa tersebut dikarenakan oleh adanya perbedaan massa jenis, dan gaya fisika yang disebut ‘tegangan permukaan’ dari masing-masing air, sehingga keduanya tidak bercampur dan seolah-olah terdapat dinding tipis yang memisahkannya. (Davis, Richard A., Jr. 1972, Principles of Oceanography, Don Mills, Ontario, Addison-Wesley Publishing, s. 92-93.)

            Menurut berbagai sumber, keajaiban alam ini baru diketahui menjelang abad ke-20. Namun sebenarnya fenomena alam yang menakjubkan ini telah disebutkan Allah dalam Al-Quran 14 abad yang lalu. Al-Quran menyebutkan bahwa ada penghalang di antara dua lautan yang bertemu dan keduanya tidak bisa melampauinya. Secara lebih jelas, terdapat pada Al-Quran dengan keterangan sebagai berikut:

(20)مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ  (19) بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ
"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tak dapat dilampaui oleh masing-masing." (QS Ar-Rahman : 19-20)

وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا
"Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi." (QS Al-Furqan : 53)

            Pada ayat Al-Quran diatas secara jelas Allah menjelaskan bahwa pada pertemuan dua air yang satu asin dan yang lain tawar mengalir berdampingan dan bertemu, namun diantara keduanya terdapat batas seperti dinding yang memisahkan air satu dengan air yang lainnya. Itulah salah satu Kemaha Besaran Allah terhadap segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. ‘Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?’

            Pada peristiwa petemuan dua laut di Selat Gibraltar, hal ini disebabkan oleh arus yang sangat besar di bagian bawahnya karena perbedaan suhu, kadar garam (salinitas), dan kerapatan air (densitas). Air laut di Laut Tengah (Mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudera Atlantik. Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke kerapatan yang lebih rendah, sehingga arus di Selat Gibraltar bergerak ke barat menuju Samudera Atlantik. Namun ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudera Atlantik tidak bercampur karena seolah-olah ada sekat pemisah yang sangat jelas. Karena air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru cerah dan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap. Air dari Laut tengah menyusup di bawah air dari Samudera Atlantik di bawah kedalaman 1000 m dari permukaan laut dan terus masuk sejauh ratusan km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya.

            Pada bagian selatan Cape Town, Afrika Selatan, terdapat dua sungai yang berbeda (sungai air asin dan sungai air tawar) yang saling bertemu, namun keduanya tidak bercampur dan seolah-olah ada penghalangnya. Meskipun ombak besar, arus yang kuat, dan laut pasang namun kedua sungai tersebut tidak mampu melewati penghalang antara keduanya.

            Begitu juga yang tejadi di Manaus Amazon, kedua aliran sungai betemu, namun tidak saling bercampur karena perbedaan suhu dan kerapatan alirannya, yang ditandai dengan pebedaan warna airnya.


            Tidak jauh bedanya dengan ke dua pernyataan terakhir, peristiwa pertemuan air tawar dan air asin yang terdapat di Meksiko, yaitu misteri Cenote Angelita atau yang lebih dikenal dengan sungai bawah laut. Ketika kita menyelam sedalam lebih dari 30 m, kita temui air segar layaknya air tawar. Namun setelah kedalaman 60 m, air berubah menjadi asin.

Gimana??? Masih penasaran Mariner?? Lo liat videonya yak
untuk air asin dan air tawar yang tidak bercampur klik di sini
dan untuk cenote angelita klik di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar